selamat datang di blog kami . . . semoga ilmunya bermanfaat . . .

Jumat, 19 November 2010

Farmakologi

Obat merupakan semua zat baik kimiawi, hewani, maupun nabati yang dalam dosis layak dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit berikut gejalanya. Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari pengetahuan obat dengan seluruh aspeknya, baik sifat kimiawi maupun fisikanya, kegiatan fisiologi, resorpsi dan nasibnya dalam organisme hidup. Farmakologi mencakup beberapa bagian yaitu farmakognosi, biofarmasi, farmakokinetika dan farmakodinamika, toksikologi dan farmakoterapi.
Dalam arti sempit farmakologi membahas interaksi antara molekul obat dengan system biologis tubuh. Interaksi itu dapat berupa pengaruh obat pada tubuh (fungsi fisiologis dan biokimiawi) dan pengaruh tubuh pada obat. Pengaruh obat pada tubuh baik berupa efek yang diharapkan dan bermanfaat (efek terapi) ataupun efek yang tidak diharapkan (efek samping, efek toksik), cara kerja (mekanisme aksi) dan tempat kerja (titik tangkap kerja) obat dibahas dalam farmakodinamika. Pengaruh tubuh pada obat merupakan proses yang dialami oleh obat selama berada didalam tubuh (meliputi proses absorbs, distribusi, biotransformasi, dan ekskresi) dibahas dalam farmakokinetika.
Perkembangan farmakologi sejak pertengahan abad ke 20 tidak terlepas dari perkembangan konsep penggunaan obat untuk mengatasi penyakit. Pada zaman dahulu pengobatan penyakit didasarkan pada konsep magis mistic sesuai dengan pemahaman manusia pada fenomena alam disekitarnya pada masa itu.
Obat yang digunakan dalam terapi telah diteliti dan ddiketahui rahasia melalui berbagai macam percobaan baik pada hewan uji maupun pada manusia baik yang sehat maupun yang sakit dalam kerangka pengembangan obat. Kemajuan ilmu dan teknologi pada saat ini memungkinkan obat dibuat secara sintetik. Suatu obat dapat digunakan sebagai obat setelah ada bukti bahwa obat itu efektif dan aman. Efektif arinya dapat menimbulkan efek yang diharapkan dan aman yang berarti tanpa menimbulkan efek yang merugikan.
Dari bahan yang diduga dapat digunakan sebagai obat sampai menjadi obat, suatu calon obat harus mengalami dan lolos dari tahapan pengujian obat berupa serangkaian percobaan pada hewan uju dan manusia yang dilakukan secara sistematis untuk mendapatkan data tentang efektifitas dan keamanan calon obat. Jika dalam percobaan pada hewan uji suatu calon obat menunjukkan efek yang diharapkan (berarti efektif)dan hanya sedikit dan ringan atau bahkan sama sekali tidak menimbulkan efek yang tidak diharapkan (aman), pengujian lanjut dapat dilakukan pada manusia, mula-mula pada yang sehat lalu pada yang sakit. Rangkaian percobaan dalam kerangka pengembangan obat dapat dibagi dalam dua tahap yaitu tahap uji praklinik yang dilakukan pada hewan uji dan tahap uji klinik yang dilakukan pada manusia baik yang sehat dan yang sakit. Dari pengujian itu diperoleh informasi apakah calon obat tersebut efektif, aman dan manjur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar